Langsung ke konten utama

Pentingnya Melestarikan Hutan dan Menjaga Keseimbangan Ekosistem



Hutan memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem global dan mendukung kehidupan manusia. Namun, ancaman deforestasi dan kerusakan hutan semakin meningkat, mengancam keberlanjutan lingkungan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, pelestarian hutan menjadi tanggung jawab kita bersama.

Hutan sangat penting bagi alam semesta sebagai paru-paru dunia, memiliki fungsi menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Selain itu, hutan menyediakan tempat tinggal bagi berbagai spesies flora dan fauna, menjaga keanekaragaman hayati, dan menjaga siklus air agar tetap tersedia. Keberadaan hutan juga penting sekali dalam menjaga keseimbangan iklim global. Hutan hujan misalnya, berfungsi sebagai paru-paru dunia dengan menyerap karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Dengan menyimpan sejumlah besar karbon, hutan hujan membantu mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer dan mengendalikan perubahan iklim.

Deforestasi, atau penggundulan hutan secara besar-besaran, merupakan ancaman serius terhadap keberlanjutan hutan. Seperti saat ini maraknya aktivitas penebangan liar, perambahan lahan, dan konversi hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan yang dilakukan oleh para oknum menjadi sumber utama masalah. Deforestasi sangat berpengaruh bagi bumi dan dapat mengurangi keanekaragaman hayati, mengganggu siklus air, dan meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan longsor.

Upaya-upaya untuk menjaga kelestarian hutan, beberapa upaya ini dapat dilakukan:


1. Reboisasi

Reboisasi menjadi salah satu alternatif untuk melestarikan hutan. Reboisasi adalah proses penanaman kembali hutan yang gundul atau tandus. Dengan melaksanakan reboisasi, hutan yang rusak akan kembali tumbuh dan memberikan manfaat bagi lingkungan.

2. Menerapkan Sistem Tebang Pilih

Sistem tebang pilih adalah cara yang lebih efektif untuk menjaga kelestarian hutan. Dengan cara ini, hanya sebagian kecil hutan yang ditebang, sehingga hutan tetap dapat berfungsi sebagai lingkungan penyangga bagi kehidupan makhluk hidup.

3. Gerakan Penghijauan

Gerakan penghijauan dapat dilakukan di sekitar lingkungan rumah, seperti menanam buah-buahan ataupun tanaman toga. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran lingkungan dan budaya masyarakat.

4. Pengawasan dan Penguasaan

Pengawasan dan penguasaan terhadap aktivitas manusia yang dapat mengganggu kelestarian hutan, seperti penebangan liar dan perambahan lahan, sangat penting untuk menjaga kelestarian hutan.

5. Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian hutan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian hutan.


Menjaga kelestarian hutan sangat penting karena tumbuhan mampu memurnikan udara, mencegah terjadinya bencana alam, dan memberikan oksigen terbaik yang dapat dinikmati setiap hari oleh masyarakat. Oleh karena itu, sebagai masyarakat, kita harus lebih peduli dengan alam dan menjaga kelestarian hutan dengan baik.

Deforestasi dan kerusakan hutan memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Beberapa dampak yang dapat terjadi di antara nya, perubahan iklim, kerusakan lingkungan dan berpengaruh pada kesehatan manusia.

Deforestasi dapat mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, sehingga dapat menyebabkan peningkatan perubahan iklim. Selain itu, juga mengganggu siklus air, mengurangi keanekaragaman hayati, dan meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Dan juga meningkatkan risiko penyakit, seperti malaria dan demam berdarah, karena hutan yang rusak dapat menjadi tempat bagi serangga dan hewan yang mengganggu kesehatan.

Hutan memainkan peranan penting sebagai kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem global dan mendukung keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, sebagai makhluk hidup yang berdampingan dan bergantung dengan alam,menjaga dan melestarikan hutan menjadi tanggung jawab kita bersama. Dengan melakukan upaya-upaya seperti reboisasi, menerapkan sistem tebang pilih, gerakan penghijauan, pengawasan dan penguasaan, pendidikan dan kesadaran, kita dapat menjaga kelestarian hutan dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup. Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga dan melindungi kita.


Penulis : M. Saiful Anam Ansori
DIKJUT XXIV MAHIPA 2024
DIVISI LINGKUNGAN HIDUP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANJIR

Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Definisi banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun terkadang banjir dapat datang tiba-tiba akibat angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir bandang. Penyebab banjir mencakup curah hujan yang tinggi; permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut; wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan sedikit resapan udara; pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai; aliran sungai tidak lancar akibat terhambatnya sampah; serta berkurangnya penutupan lahan di daerah hulu sungai.  Meskipun berada di wilayah “bukan langganan banjir". Setiap orang harus tetap waspada terhadap kemungkinan bencana alam ini. SEBAGAI LANGKAH PERSIAPAN YANG HARUS KITA LAKUKAN ADALAH: Menata daerah aliran sungai dari hulu ke hilir secara terpadu sesuai dengan...

Pendakian Nasional Merah Putih 2024 di Gunung Kahung: MAHIPA IAI Darussalam Martapura Rayakan Kemerdekaan dan Promosikan Wisata Lokal

Martapura, 20 Agustus 2024 – Dengan semangat dan dedikasi tinggi, kami, Mahasiswa Islam Pecinta Alam (MAHIPA) Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura, telah sukses menyelenggarakan Pendakian Nasional Merah Putih 2024. Acara ini berlangsung dari 14 hingga 19 Agustus 2024 di Gunung Kahung, Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, dengan tema "Explore The Rain Forest." Kegiatan dimulai pada 14 Agustus 2024 dengan keberangkatan peserta dan panitia dari kampus menuju Pelabuhan Aranio. Setelah tiba di pelabuhan, rombongan menyeberang menuju Desa Belangian dan menginap semalam di desa tersebut. Pada malam hari, kami mengadakan ramah tamah bersama aparat desa Belangian sebagai bentuk apresiasi dan untuk mempererat hubungan dengan komunitas setempat. Gunung Kahung, yang memiliki ketinggian 1.456 meter di atas permukaan laut, dipilih sebagai lokasi acar...

Bunga Mawar yang indah

Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar yang dikenal nama bunga ros atau Ratu Bunga merupakan simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis). JENIS TANAMAN Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), mawar diklasifasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rosanales Famili : Rosaceae Genus : Rosa Species : Rosa damascena Mill., R. multiflora Thunb., R. hybrida Hort., dan lain-lain.  Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang berasal dari Holand (Belanda). Mawar yang banyak peminatnya adalah tipe Hybrid Tea dan Medium, memiliki variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah padam dan tingkat produktivitas tinggi: 120-280 kuntum bunga/m2 /tahun. Varietas-varietas mawar h...